-->

Puisi tentang Perasaan Hati



Halo Guysss Sahabat Blog Makalah terbaruku. Kali saya akan membagikan sebuah kata - kata puisi tentang sebuah perasaan ini. Setip orang pasti memiliki sebuah rasa terhadap seseorang baik itu perasaan kagum, suka ataupun perasaan cinta terhadap lawan jenisnya. Kali ini saya akan membagikan sebuah Caption Puisi tentang sebuah rasa hati . Barang kali disini ada yang mau membuat kata - kata ini sebagai status di media sosial. karena sebuah kata kata bisa menggambarkan sebuah perasaan dari sebuah hati yang terdalam . oke baik langsung saja baca di Bawah ini.
Selamat membaca
    Aku berdiri di pantai hatimu, menatap luas laut matamu.
    Mengapa gelombang garang di dadaku?
    Kini aku percaya, Tuan!
    Lautmu lebih ganas dari debur ombakmu, yang cuma kudengar
    Aku cuma memuja pantaimu, tapi kenapa cinta renangi riakmu?
    Mendung pada langit kotaku;
    mungkin semesta sedang geram
    pada mesraku bersama yang telah kita lewati;
    Di bawah cahaya purnama.
Aku ini hanya sekadar tempatmu habiskan senggang,
di mana datangmu harus kubuat senang
sedang pulangmu selalu kepada pecundang
yang tak mampu buatmu riang.
Jika laut memiliki pantai
Maka aku memiliki kamu
Tempatku merajut semua asa
Melabuhkan segala hasrat di hatimu
 Menjadi sandaran untuk hati yang rapuh
Dan merubah aku menjadi kita
Kenangan bersamamu
Hanya tersimpan sebagai histori
Yang tak mungkin terulang kembali
Cukup sekali Pembuat luka hati
Sajakku hanyalah untaian kata
Yang kurangkai dalam suka
Meski kadang menyiratkan luka
Bukan berarti aku tak bahagia
Hatiku telah kebas
Karena harapan yang dirampas
Serta perasaan yang jatuh meranggas
Sedang kau masih bergerak bebas. . .
 Heii ...
Seharusnya kau segera berkemas dari hati yang selalu kau tebas
Berhenti berpura-pura cemas
Karena hatiku telah kebas.
Bagaimana aku tahu kau mencintaiku?
Sedang bibirmu kelu.
Tak satu pun kata keluar dari mulutmu.
Tahukah kau aku mulai jemu. Menunggu. Lalu...
Kita sudahi saja cerita semu?
tak seperti biasa kopiku
mulai mendingin saat langitpun mendung
bukannya hujan yang turun tapi rindu yang datang
Apa lagi yang kau puisikan?
Seakan Tuhan lupa menulis bahagia di takdirmu,
seakan Tuhan cuma menyuratkan luka di harimu.
Sekejam itu Tuhan di matamu? Atau kau lupa berkaca? Pada cermin waktu...!!
pedang pada kedua mata,
pagi menusuk tubuhku,
dingin tanganmu yang menghilang,
adalah jarak yang tak pernah menyentuh dosa.
Sayang, lihatlah rintik hujan yang turun membawa berjuta cinta dan harapan Dan harapanku; bersama hujan juga akan turun semua impian yang belum terjangkau oleh tangan kita Yang selama ini selalu menggantung di taman langit kita. 
Kau sajikan separuh hati yang sudah beku pada alas kesedihan.
Kau siram dengan pahitnya kenangan.
Sementara aku malah menikmatinya dengan senyuman.
Sekonyol itu memang.
Kuharap hujan segera berhenti
Bersama air yang menetes di pipi
Menyisakan pelangi warna-warni
Mengembalikan senyuman yang mati
Februari kelabu Bersama rintik hujan yang jatuh
Resapi dan hayati dingin yang menyelimuti kesendirianmu
Akan kau temukan; aku bersemayam di hatimu
Menunggu dekap hangatmu dalam gigilku
Entah sudah berapa lama
Barangkali sudah jadi debu yang berserak
Yang kemudian diterbangkan angin musim semi
Dan jatuh di antara ranting pohon perdu
Beradu dalam rindu
Bercengkrama dengan nestapa
Pagiku kian terbelenggu
Dalam duka dan lara
Bolehkah aku berhenti sejenak
Dalam indah rangkaian sajak
Akan ku genggam bahagia
Sampai aku lupa pahitnya luka
Senja, malam telah datang menjemputmu
Jinggamu perlahan memudar dalam peraduan
Kini terang cahaya bulan dan bintang menerangi dan memandumu pulang
Aku sedikit tersentak dan heran dalam kelu
Tak ada kabar dari burung ataupun angin
Entah mereka enggan,segan atau bosan
Menatapi langit mendung, termangu-mangu aku bertanya, "Seberat apakah kau mampu menahan air hujan, Wahai sang awan?" Lalu gerimis pun sayup-sayup berbisik, "Seberat hatimu yang sanggup menahan kesedihan.."
 Demikianlah artikel ini. semoga bermanfaat bagi para pembaca. jangan lupa di share di semua media sosial sahabat semua ya... :)

0 Response to "Puisi tentang Perasaan Hati"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel